Sarjana Komputer, Bukan Sarjana Printer


Sarjana Printer Mengubah Dunia


Mengemban gelar sebagai Sarjana Komputer, tentu menjadi kebanggan tersendiri bagi saya. Akan tetapi, dalam kondisi tertentu gelar yang disandang juga dapat menjadi bumerang tersendiri baik di lingkungan kerja maupun masyarakat, selain dituntut untuk  selalu mengikuti perkembangan teknologi yang sangat pesat, persepsi miring masyarakat terkadang juga menjadi pisau bermata dua yang siap menjatuhkan harga diri kita sebagai pemegang gelar Sarjana Komputer. 

Akreditasi kampus serta gelar S.Kom yang disandang terancam kebenarannya hanya karena kalimat, “S.Kom kok gak bisa benerin Printer !!!”.

Harus kita ketahui Ilmu dari devisi IT secara umum dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu Software, Hardware, Network. Masing-masing devisi memiliki arti yang terlalu luas untuk bisa dikuasai sepenuhnya, bayangkan saja, jika seorang Sarjana Hukum harus menguasai tentang KUHP, Hukum Perdata, Pidana, Undang-Undang Pertanahan, Undang-Undang Internasional, Hukum Islam lalu ditanya mengenai pertanyaan diluar spesialisasi tersebut, seperti "S.H kok gak bisa benerin kendaraan !!!".

S.Kom disuruh ngebenerin pinter itu ibarat kaya kita pengen liat komedi di film horror IT, memang ada tapi cuman seimpil, ya emang dasarnya itu film horror bukan komedi.

Karena banyak timbul persepsi seperti diatas, saya sempat kepikiran, bagaimana jika ada kampus yang membuka jurusan baru, yaitu Sarjana Printer, atau memasukan teori-teori servis printer ke dalam SKS, mungkin itu bisa mengatasi dilema seluruh penyandang gelar S.Kom di Indonesia.

Jadi kalau ditanya orang “S.Kom kok gak bisa benerin printer!!!”, kita dengan luesnya bisa menjawab, “Sarjana Komputer bu, bukan Sarjana Printer!!!”.

Jadi di Dinas-Dinas bisa ada penerimaan Tenaga Ahli Printer.
Mungkin kalau itu beneran terwujud bakalan menarik ya, Sarjana Printer mengubah dunia. Haha......

PENULIS : Rifki NR
EDITOR : Amatirizem

0 Komentar