Penemuan Cacing di Dalam Tubuh Ikan Gabus Meresahkan Warga Panyipatan


Proses Pembedahan Tubuh Ikan Haruan


PANYIPATAN - Warga Desa Kandangan Lama, Kecamatan Panyipatan di hebohkan dengan adanya cacing sebesar benang di dalam daging ikan Haruan (Gabus). Masyarakat setempat yang menjadikan ikan Gabus sebagai sumber penghasilan tambahan mulai merasa resah, pasalnya terdapat cacin yang bersembunyi di dalam ikan Gabus yang mereka tangkap.

Ikan dari daerah ini sudah dipasarkan kembali ke penjual ikan di Banjarmasin, Gambut dan Pelaihari.
Saat di temui, Senin (27/8) kemarin  bersama relawan Respon Cepat (RC)  113 Tala di Desa Kandangan Lama, warga memperlihatkan kondisi ikan Gabus dari hasil memancing di Sungai Padela, Desa Sabuhur Kecamatan Jorong yang merupakan tetangga dari Kecamatan Panyipatan, dan terbukti ditemukan cacing yang masih hidup di dalam daging ikan Gabus sepanjang kurang lebih 1 cm dan sebesar benang jahit pakaian di dalam tubuh ikan saat dilakukan pemeriksaan dengan cara membelah tubuh ikan Gabus. 

Hal serupa juga di temukan di dalam daging ikan Gabus yang sudah di keringkan warga. Cacing tersebut terlihat walau hanya dengan mata telanjang. 
Bustani, tokoh masyarakat Desa Kandangan Lama yang juga mantan kepala desa menuturkan, selama sepekan warga merasa resah, akibat adanya cacing di tubuh ikan Gabus.

“Cacing tersebut membuat warga menjadi resah, ini sudah terjadi selama satu pecan ini”, sampainya.

Bentuk Cacing yang terdapat dalam Tubuh Ikan gabus
Ia juga menyampaikan bahwa cacing tersebut tidak mati walau sudah digoreng menggunakan minyak panas.


“Cucunya saya pernah menggoreng ikan Gabus namun terlihat cacing dalam daging dan berwarna merah dan cacing pun tidak mati saat cucu saya mengoyak lapisan daging yang tebal. Al hasil daging ikan Gabus pun akhirnya di buang”, tambah Bustani.

Atas temuan cacing di dalam daging ikan Gabus ini, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Tala melalui Kasi Pengelolaan dan Pengembangan Teknologi Perikanan Ir.M.Daud, Selasa (28/8) kemarin menjelaskan, kondisi tersebut disebabkan oleh kondisi lingkungan yang tidak mendukung untuk kelangsungan hidup ikan, dan menyebabkan ikan terserang penyakit dan salah satunya adalah serangan cacing.

“Dalam memasuki musim kemarau kondisi lingkungan sangat tidak mendukung bagi kehidupan ikan, ini berpotensi buruk bagi ikan, hal ini menyebabkan ikan gampang terserang berbagai macam penyakit salah satunya serangan cacing dan ikan tidak bisa bertahan secara normal” jelasnya. 

Untuk saat ini Pemerintah Daerah berencana melakukan koordinasi dengan penyulih dan membawa sample  Ia menjelaskan, ke Balai Perikanan Budidaya Tawar di daerah Mandiangin di Kabupaten Banjar yang lengkap alatnya.

Warga juga dihimbau untuk tidak menkonsumsi ikan Gabus selama pemeriksaan berlangsung.

PENULIS : MAA
EDITOR : Amatirizem

0 Komentar