Amatirizem - Gunung Kayangan
pernah menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Kabupaten Tanah Laut,
akses yang terbilang mudah, yaitu bisa dilalui dengan kendaraan bermotor,
membuat banyak orang berbondong-bondong
pergi ke sana.
Hamparan hijau kebun jagung serta
udara yang sejuk menjadikan tempat ini layak di sebut sebagai kayangan atau
surga. Pemandangan Kota Pelaihari dan sekitarnya serta Kehadiran primata monyet
ekor panjang juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang.
Bila beruntung, sekitar pukul 7
pagi kita dapat melihat siluet lalu lintas kapal yang berada di atas daratan.
Itulah yang mendeskripsikan
indahnya Gunung Kayangan 8 tahun lalu.
Jika kalian pergi kesana di tahun
2018 ini, kalian akan disambut dengan sesuatu yang berbeda.
Sampah yang berserakan, anak
tangga yang rusak, lubang-lubang di atap gajebo, serta fasilitas yang sudah
tidak terawat akan menyambut kedatangan kalian di puncak kayangan.
Mungkinkah ini surga (kayangan)
yang sesungguhya? Atau mungkin kayangan sudah pindah?
Sangat disayangkan, entah
kurangnya perhatian dari pemerintah daerah atau para pengunjung yang membuat
gunung ini tak terawat.
Padahal, jika dikelola dengan
benar, objek wisata yang memiliki potensi tinggi ini dapat meningkatkan penghasilan
daerah maupun masyarakat, apalagi Gunung Kayangan berada di lokasi yang
strategis, yakni berada di jalan utama lintas kabupaten.
Jika kita flash back 8 tahun lalu,
kita akan melihat Gunung Kayangan bak artis ibu kota, orang berbondong untuk
pergi ke sana, entah untuk menikmati keindahan alam, atau cuman hendak berfoto
ria. Bahkan beberapa event juga sempat dilaksanakan di mantan kayangan
tersebut.
Objek wisata potensial, yang
tidak lagi spesial, mungkin itu yang bisa menggambarkan Gunung Kayangan
sekarang.
Bagaimana menurut kalian ?
Akankah ada harapan Gunung Kayangan
untuk kembali menjadi surga ?
Penulis : Amatirizem
Editor : Amatirizem
0 Komentar