![]() |
Bamboo Rafting (Sumber : Asn.id ) |
Acara ini yang menampilkan beragam
budaya adat Dayak dan Fun Tracking.
Tahun kemarin Air Terjun Rampah
Minjangan dipilih menjadi tujuan rute Fun Tracking, Air terjun ini terletak di
tengah hutan yang tersembunyi. Transportasi roda 4 dan roda dua hanya bisa
sampai di Desa Malaris atau Desa Lok Lahung yang berdampingan, selanjutnya kita
harus berjalan kaki selama 2 sampai 3 jam menyusuri jalan setapak yang
bersampingan dengan sungai yang berhulu di air terjun tersebut, di perjalanan kalian akan disuguhkan berbagai
aktifitas warga serta pemandangan yang menarik, seperti proses pengolahan
kayumanis, pemandangan anak air terjun, balai adat, babi peliharaan warga yang
dibiarkan berkeliaran, berbagai mancam tanaman hutan, sumber mata air
pegunungan dan area pedesaan yang masih
terjaga unsur kebudayaannya.
Selain itu kita juga bisa
mengendarai bamboo refting di sekitar sungai loksado, Peserta yang mengikuti
acara ini akan merasakakan sensi mengendarai rakit bambu di aliran sungai amandit hingga berakhir
disebuah Desa bernama Tanuhi.
Banyak bebatuan sungai menambah
ketegangan serta memacu adrenalin para partisipasinya, sekali-kali pemandu yang
mengendarai bamboo rafting juga akan melakukan atraksi saat mengayuh rakit.
Biasanya bamboo rafting dapat
dikendarai secara gratis saat Festival Sedang berlangsung, diluar event pengunjung
dikenakan biaya sebesar Rp.300.000 untuk menyewa satu buah Bamboo Rafting, setiap
rakit bambu hanya berisi maksimal 3 penumpang, dengan seorang pemandu yang
sudah berpengalaman. Waktu yang di tempuh sebuah bamboo rafting bisa mencapai 2
sampai dengan 3 jam.
Bukan hanya menguji andrenalin, kalian
akan disuguhkan pemandangan alam yang luar biasa, ditengah perjalanan akan
terlihat kegiatan dari suku Dayak Meratus.
Setelah tiba di Desa Tanuhi,
kalian dapat pergi ke sumber air panas alami yang berasal dari gas bumi. Jika
merasa sangat lelah setelah menikmati perjalanan bamboo rafting, cobalah
berendam di Tanuhi untuk melemaskan kembali otot-otot yang tegang.
Di Loksado juga dijual tas
anyaman rotan khas suku dayak, serta Gelang Simpai.
Gelan simpai adalah gelang yang
terbuat dari serat tanaman pakis, yang unik dari pembuatan gelang khas suku
Dayak Loksado, Kalimantan Selatan ini harus disesuaikan dengan pergelangan
tangan si pemesan dengan kata lain gelang akan langsung dianyam diatas tangan
kalian.
Artinya, gelang yang dibuat hanya
pas untuk si pemesannya dan tak bisa dilepas, untuk melepaskan gelang kita
harus memotong gelangnya. Para perajinnya di Kalimantan Selatan banyak dijumpai
di daerah perkampungan Dayak di perbukitan Loksado di Kabupaten Hulu Sungai
Selatan dan di Desa Barikin, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Tertarik untuk mengikuti Festival
Loksado 2018?
PENULIS : Send
EDITOR : Amatirizem
0 Komentar